GULING
Kuasa veto disalahguna
Manifesto semakin sia-sia
Politikus tikus-tikus haprak
Cakap-cakap berkurap
Bagai anjing yang menyalak
Serigala bersorak
Banjingan!
Korupsi menular di urat darah
Opresi merebak seperti barah
Maharaja disanggah sana
Negara ini mangsa perkosa
Bangsa dibangsat
Celaka rakus menjilat
Sampaikan berkilat
Guling!
bangun, berdiri dan
Guling!
Ganyang khianat sehingga rebah
Cincang lumat demi merubah
Membujur lalu melintang patah
Pantang berpaling tadah
Pantang menyerah
Guling!
Han, JB, 12/18
2018-12-23
2018-12-22
PERANG DUNIA TERAKHIR
Zine mini berkonsepkan puisi-puisi perlawanan yang menghimpunkan 8 sajak dari aku (Han Trashnoiser) dan 8 sajak dari brader Pyan Nathias (Sufian Mohamed Salleh). Berikut senarai sajak dari aku yang terkandung dalam zine Perang Dunia Terkakhir ni:
1. Kita Orang-Orang Kecil
2. Tentang Pertentangan
3. Berontak Berantakan
4. Hancing
5. Kota Destruksi
6. Tergantung Mati
7. Derhaka
2018-12-17
Sajak-Sajak Underground: Terrrmereput
TERRRMEREPUT
Konon!
konon konon!
crust punk acah meletup
hakikatnya mereput
Kebabian apakah?
kau berkata kudus
kudus menjadi kudis
kau bercakap suci
suci menjadi kurap
adab kau biadap.
Hei Lahanat!
...fasis yang baik adalah
FASIS YANG MATI.
Sila berambus!
Pergilah mampus!
pupus, lupus, terhapus
reput terkambus
selamanya.
Han, JB, 12/18
Konon!
konon konon!
crust punk acah meletup
hakikatnya mereput
Kebabian apakah?
kau berkata kudus
kudus menjadi kudis
kau bercakap suci
suci menjadi kurap
adab kau biadap.
Hei Lahanat!
...fasis yang baik adalah
FASIS YANG MATI.
Sila berambus!
Pergilah mampus!
pupus, lupus, terhapus
reput terkambus
selamanya.
Han, JB, 12/18
2018-12-16
Sajak-Sajak Underground: Derhaka
DERHAKA
Kalau itu kau mahu
Akan aku berikan peluru
Semoga tembus
Dari otak ke jantungmu
Setelah kau rentap
Harapan dan siuman
Aku rela derhaka
Melawan hingga mati
Biar aku dalang
Dalam segala perang
Biar aku jalang
Dan bukannya pejuang
Kerana setiap petualang
Mesti ditendang
Ditentang...
Terlalu lama
Dosa keji bertakhta
Demi dunia syurga
Aku rela derhaka
Tekad! Aku derhaka
Han, JB, 12/18
Kalau itu kau mahu
Akan aku berikan peluru
Semoga tembus
Dari otak ke jantungmu
Setelah kau rentap
Harapan dan siuman
Aku rela derhaka
Melawan hingga mati
Biar aku dalang
Dalam segala perang
Biar aku jalang
Dan bukannya pejuang
Kerana setiap petualang
Mesti ditendang
Ditentang...
Terlalu lama
Dosa keji bertakhta
Demi dunia syurga
Aku rela derhaka
Tekad! Aku derhaka
Han, JB, 12/18
2018-12-02
Sajak-Sajak Underground: Tergantung Mati
TERGANTUNG MATI
Ini bukan satu pilihan
Hanya ini penyelesaian
Langkah ini nestapa
Antara rimbunan gelita
Lorong nan bungkam
Suram jauh ke dalam
Ini bukan satu pilihan
Hanya ini penyelesaian
Hanyalah ini
Rimba ini menyatu
Bersama derita ragaku
Tergantung mati
Alam pilu meratapi
Ini bukan satu pilihan
Hanya ini penyelesaian
Hanya di sini
Di rimba kejauhan ini
Han, JB, 12/18
Ini bukan satu pilihan
Hanya ini penyelesaian
Langkah ini nestapa
Antara rimbunan gelita
Lorong nan bungkam
Suram jauh ke dalam
Ini bukan satu pilihan
Hanya ini penyelesaian
Hanyalah ini
Rimba ini menyatu
Bersama derita ragaku
Tergantung mati
Alam pilu meratapi
Ini bukan satu pilihan
Hanya ini penyelesaian
Hanya di sini
Di rimba kejauhan ini
Han, JB, 12/18
2018-10-18
MY OWN MIND #1
MY OWN MIND issue #1
Published: August 2018
Interviews:
ACID DISTORTION / MAVIS DIRTY PROJECT / PXTX / DISTASTE / BAD IDEA / KLABU ASAP / THE PAPAS / CENDOL’S DEAD / THE SUSE (Indonesia)
Others:
TUNARUNGU / Reviews Section / Sajak-Sajak Underground
Remarks:
- A split-zine with Bangkit! Fanzine #9
Official Publisher/Distributor:
MY OWN MIND #0
MY OWN MIND issue #0
Published: January 2018
Interviews:
PEREK KASI GEREK / XTOLAKKOKX / TARANTULAH / SETE STAR SEPT (Japan) / EXTERMINATE / NAKED WEAPON / PSYCHOTIC SUFFERANCE / KURASAKUASA / BRAYOK
Others:
PERPETUAL / PENGUASA ANJING / BAKTERIA / DOOM (UK) / Noise From Hell updates / Sajak-Sajak Underground
Remarks:
- This is a trial issue (limited 50 copies)
Official Publisher/Distributor:
2018-10-07
Sajak-Sajak Underground: Kota Destruksi
KOTA DESTRUKSI
Dunia belum mahu kiamat
Entahkan bila?
Bumi sudah hancur lebur
Musnah di tangan manusia
Kota ini
Kian gersang, kian usang
Kian tumbang dan menghilang
Hina dilanda kehancuran
Kota ini
Makin parah, makin berdarah
Makin berkedut dan mereput
Tua bersama kuasa dosa
Kehidupan hampir tamat
Mungkinkah esok?
Kemanusiaan telah terbubar
Seperti sampah yang dibakar
Atau api yang terbiar
Menular dalam belukar
Kota ini
Kota segala polusi
Mati dalam destruksi
Han, JB, 10/18
Dunia belum mahu kiamat
Entahkan bila?
Bumi sudah hancur lebur
Musnah di tangan manusia
Kota ini
Kian gersang, kian usang
Kian tumbang dan menghilang
Hina dilanda kehancuran
Kota ini
Makin parah, makin berdarah
Makin berkedut dan mereput
Tua bersama kuasa dosa
Kehidupan hampir tamat
Mungkinkah esok?
Kemanusiaan telah terbubar
Seperti sampah yang dibakar
Atau api yang terbiar
Menular dalam belukar
Kota ini
Kota segala polusi
Mati dalam destruksi
Han, JB, 10/18
2018-08-03
Sajak-Sajak Underground: Hancing
HANCING
“...sila kencing duduk,
dan jangan kencing lari”,
pesannya pada Pak Menteri
Hancing!
Hamis baunya
Bacin kesannya
Pak Menteri kencing lagi
Sambil duduk
Tengah lari
Dalam seluar
Bahkan telanjang bulat!
Mahatahi datang kembali
Bung Moktar buta-membabi
Pelawak Zahid berkomedi
LGE dan siapa-siapa lagi?
Sabu main sabun
Khairy lancap Saddiq
Najib nazak dalam jamban
DSAI duk mengintai
Mereka huhahuhaa!
Kencing dalam dewan
Hancing luar kandang
Yang terberak kita-kita
Cirit-birit anak-anak kita
Kembung perut cucu-cicit kita
Kena kencing kita
Pancut siang ngompol malam
Hancing!
Han, JB, 08/18
“...sila kencing duduk,
dan jangan kencing lari”,
pesannya pada Pak Menteri
Hancing!
Hamis baunya
Bacin kesannya
Pak Menteri kencing lagi
Sambil duduk
Tengah lari
Dalam seluar
Bahkan telanjang bulat!
Mahatahi datang kembali
Bung Moktar buta-membabi
Pelawak Zahid berkomedi
LGE dan siapa-siapa lagi?
Sabu main sabun
Khairy lancap Saddiq
Najib nazak dalam jamban
DSAI duk mengintai
Mereka huhahuhaa!
Kencing dalam dewan
Hancing luar kandang
Yang terberak kita-kita
Cirit-birit anak-anak kita
Kembung perut cucu-cicit kita
Kena kencing kita
Pancut siang ngompol malam
Hancing!
Han, JB, 08/18
Sajak-Sajak Underground: Berontak Berantakan
BERONTAK BERANTAKAN
Kenapalah!
dunia di lesung batu
pipit di tahi lalat
Kenapalah!
daki di celah dahi
pusat penuh cagu
Kenapalah bodohnya!
mentafsir mati
semudah kata A B C
semudah satu dua tiga
yang tertinggal hidup
tanpa sebarang erti
menguntung rugi
Sekarang apa?
letakkan pisau di bontot
atau gari di tengkuk
persoalan tak terjawab
untuk pertanyaan kenapalah
negara yang meringkuk
jelata yang terjerut
dalam hasad
bangun menjulang hasut
Kenapalah!
hitam dicemar bersih
putih tak berbasuh
berontak ini, berantakan!
Han, JB, 12/17
Kenapalah!
dunia di lesung batu
pipit di tahi lalat
Kenapalah!
daki di celah dahi
pusat penuh cagu
Kenapalah bodohnya!
mentafsir mati
semudah kata A B C
semudah satu dua tiga
yang tertinggal hidup
tanpa sebarang erti
menguntung rugi
Sekarang apa?
letakkan pisau di bontot
atau gari di tengkuk
persoalan tak terjawab
untuk pertanyaan kenapalah
negara yang meringkuk
jelata yang terjerut
dalam hasad
bangun menjulang hasut
Kenapalah!
hitam dicemar bersih
putih tak berbasuh
berontak ini, berantakan!
Han, JB, 12/17
Sajak-Sajak Underground: Tentang Pertentangan
TENTANG PERTENTANGAN
Malam ini aku mahu selesaikan
Sebuah puisi tentang pertentangan
Meskipun kitaran musim
Tidak lagi membawa angin rindu
Atau kicau burung di tengah kota
Tapi langit dan lautan
Masih tetap menyerap kata-kata
Di sini sehelai kertas putih
Sebatang pena dan dakwat hitam
Akan menterjemahkan segalanya
Biarkan sahaja aku di sini
Meniti satu persatu detik malam
Dalam keresahan yang panjang
Walau nafas-nafas di sudut kota
Mulai berbau bara
Walau harga luka melayang-layang
Di atas telunjuk dunia
Biarkan sahaja
Kerana hujan akan menyubur sajak-sajak ini
Sebagai kekuatan di luar badai
Dan perlawanan di dalam penjara angin
Yang bergaris pada bilik nurani sendiri
Mulakanlah kawan
Lawanlah meskipun bermula perlahan
Di akhir setiap perjuangan
Akan datang sejarah Kemenangan!
Han, JB, 10/17
Malam ini aku mahu selesaikan
Sebuah puisi tentang pertentangan
Meskipun kitaran musim
Tidak lagi membawa angin rindu
Atau kicau burung di tengah kota
Tapi langit dan lautan
Masih tetap menyerap kata-kata
Di sini sehelai kertas putih
Sebatang pena dan dakwat hitam
Akan menterjemahkan segalanya
Biarkan sahaja aku di sini
Meniti satu persatu detik malam
Dalam keresahan yang panjang
Walau nafas-nafas di sudut kota
Mulai berbau bara
Walau harga luka melayang-layang
Di atas telunjuk dunia
Biarkan sahaja
Kerana hujan akan menyubur sajak-sajak ini
Sebagai kekuatan di luar badai
Dan perlawanan di dalam penjara angin
Yang bergaris pada bilik nurani sendiri
Mulakanlah kawan
Lawanlah meskipun bermula perlahan
Di akhir setiap perjuangan
Akan datang sejarah Kemenangan!
Han, JB, 10/17
Sajak-Sajak Underground: Orang-Orang Kecil
KITA ORANG-ORANG KECIL
Kita orang-orang kecil
terus teraniaya
di antara mereka orang-orang besar
kehidupan ini hanyut dan tenggelam
mendesak dan nazak
bagaikan mati sebelum mati
Kita orang-orang kecil
dipaksa berjuang
dalam derhaka dan airmata
peluh yang diperah seperti baju basahan
terjemur kering dan hampa
bagaikan mati sebelum mati
Kita orang-orang kecil
entah siapa-siapa
suara dan jiwa
terkurung
bagaikan mati sebelum mati
Han, JB, 10/17
Kita orang-orang kecil
terus teraniaya
di antara mereka orang-orang besar
kehidupan ini hanyut dan tenggelam
mendesak dan nazak
bagaikan mati sebelum mati
Kita orang-orang kecil
dipaksa berjuang
dalam derhaka dan airmata
peluh yang diperah seperti baju basahan
terjemur kering dan hampa
bagaikan mati sebelum mati
Kita orang-orang kecil
entah siapa-siapa
suara dan jiwa
terkurung
bagaikan mati sebelum mati
Han, JB, 10/17
Langgan:
Catatan (Atom)